fmoviz.com – Baru-baru ini film Miracle in Cell No.7 yang merupakan film adaptasi dari Korea sukses menyalip film bergenre horor Indonesia, Suzanna dibintangi oleh Luna Maya. Miracle in Cell ini sudah mengumpulkan lebih dari 3,5 juta penonton. Angka ini sendiri dicapai setelah pada hari ke 11 penayangannya di hari Senin, 19 September 2022 kemarin pagi. Kabar ini sendiri turut diumumkan secara langsung oleh Falcon Pictures selaku rumah produksi. Sebelumnya, film dibintangi oleh Vino G Bastian ini sempat mencapai angka satu juta penonton untuk di hari keempat penayangannya.
Setelah itu angka itu langsung meningkat tinggi dari hari pertama ditayangkan yakni setidaknya 190.245 penonton. “Sangat semangat penikmat film indonesia buat ketemu sama bapak Dodo dan Ika!,” tandas Falcon Pictures lewat unggahannya di Instagram pribadinya, Senin 19 September 2022. “Sekali lagi terima kasih buat apresiasi luar biasa ini, maju perfilman Indonesia,” sambung Falcon Pictures dilansir dalam unggahannya. Seperti kita ketahui bahwa film ini dibintangi oleh sederet aktor papan atas.
Dimana, angka di hari ke 11 penayangan film Miracle in Cell No.7 karya Hanung Bramantyo ini kembali meningkat menjadi 3.543.865 penonton. Angka ini tentunya sudah melebihi pencapaian dari film Suzanna: Bernafas dalam Kubur yang dibintangi oleh Luna Maya sekarang berada di posisi ke 12 film paling laris di Indonesia. Pencapaian ini membuat film adaptasi Korea menyalip film-film sebelumnya populer, seperti Milea: Suara dari Dilan dengan pencapaiannya 3.157.817 penonton, dan termasuk My Stupid Boss sebesar 3.052.657 penonton.
Film diadaptasi dari Korea Selatan ini memiliki judul sama dengan yang aslinya, garapan dari sutradara ternama Lee Hwan Kyung. Film aslinya bahkan kali pertama ditayangkan pada tahun 2013 silam. Film itu sudah diangkat ke beberapa negara, mulai dari Turki, India, dan saat ini di Indonesia. Lantas, film ini menceritakan tentang apa? Yakni menceritakan seorang laki-laki bernama Dodo diperankan oleh Vino G Bastian memiliki keterbelakangan mental terpaksa harus meninggalkan anak semata wayangnya itu di rumahnya sendirian dikarenakan dituduh melakukan kejahatan kepada anak kecil.
Tuduhan ini membuat Dodo harus rela mendekam di sel nomor 7, di sanalah dia berkenalan dengan beberapa napi lainnya sedangkan sang anak semata wayangnya harus mencari keberadaannya yang sedang ada di penjara. Garapan ulang dari filma bertajuk sama asal Korea ini disutradarai secara langsung oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi bersama dengan Falcon Pictures. Filmnya tidak cuma dibintangi oleh aktor papan atas Vino G Bastian saja, melainkan ada Indro Warkop, Denny Sumargo, Mawar Eva, Bryan Domani dan masih banyak lagi lainnya.
Saat ini Miracle In Cell sudah bisa disaksikan secara langsung melalui bioskop yang ada di Indonesia sejak dirilis hari Kamis, 8 September 2022 silam. Secara umum film garapan Indonesia dan aslinya tetap sama. Untuk film aslinya dirilis pada tahun 2013 silam dan meledak pada saat perilisannya karena sukses meneteskan air mata para penonton! Saat ini ditangan Hanung Bramantyo, filmnya dikemas dengan bumbu-bumbu tambahan khas lokal tanpa merubah hidangan utamanya. Hal ini juga bisa terlihat dari unsur-unsur budaya dimasukan oleh sang sutradara Hanung Bramantyo lewat durasi film 145 menit itu.
Dimulai dari keagamaan, tradisi adat, pakaian, sampai makanan sekalipun lho! Penampilan Indro Warkop sendiri di dalam film ini tentunya tidak perlu diragukan lagi. Karena aksi komedian senior langganan dari film Falcon Pictures ini sangat apik. Karakternya sendiri menjadi ketua geng namun berhati Hello Kitty dan selalu saja mengundang tawa. Setelah Indro Warkop berumur justru terlihat semakin mematangkan kebolehannya dalam beradu akting di film layar lebar. Sedangkan, untuk akting Gracella Abigail menjadi karakter anak kecilnya cukup apik. Gracella Abigail sendiri memerankan Kartika berusia 9 tahun sangat murni sekali dalam memerankannya.
Sedangkan untuk tokoh utama, Vino G Bastian sebagai Dodo sangat keren walaupun ada perbedaan dari karakter utama di versi aslinya. Terlepas dari itu, dimana film karya sang sutradara Hanung Bramantyo sendiri menarik buat kalian saksikan. Sutradara aslinya, Lee Hwan Kyung bahkan ikut memuji film remake versi Indonesianya. Menurut Hwan Kyung sebagai sutradara dari film Miracle in Cell No.7 versi Korea Selatan atau aslinya, versi Indonesia adalah remake terbaik kalau dibandingkan dengan versi lainnya.