fmoviz.com – Film One Night Stand disebut sebagai bukan film romantis biasa. Dalam film ini, kebahagiaan dan kedukaan dikemas dalam satu hari peristiwa. Film ini mengangkat cerita sedih dan juga senang yang dijalankan oleh Lae (Putri Marino) dan Ara (Jourdy Pranata) dengan secara bersamaan dalam satu hari. One Night Stand yang disutradarai oleh Adriyanto Dewo, seperti ketahui bahwa sutradara satu ini sempat mendapatkan penghargaan Sutradara Terbaik lewat film Tabula Rasa (2014) di Festival Film Indonesia 2014.
Selain itu, pada tahun 2020 silam, dimana dia kembali menerima dua penghargaan lain lewat film Mudik (2020). Para pemain seperti Putri Marino tentunya merasa sangat senang dapat bekerja sama pada satu film dengan Adriyanto Dewo. One Night Stand disebut sangat nyambung dengan pengalaman banyak orang di berbagai kota besar. Nggak cuma memiliki kehidupan sehari-hari yang diprioritaskan, kehidupan mereka juga jauh sekali dari yang dibayangkan.
Dari soal yang amat privat sampai mengenai hal-hal lain yang tidak banyak terungkap. Nah pada kesempatan kali ini kami akan memberikan terkait sinopsis dari One Night Stand yang perlu kamu simak terlebih dahulu. Kira-kira seperti apa keseruan dari sinopsisnya? Yuk, kita simak berikut dibawah ini.
Sinopsis Film One Night Stand
One Night Stand bercerita tentang pertemuan singkat, tetapi memberikan makna yang mendalam. Kisah pertemuan singkat namun makna mendalam itu pun dibuat oleh Adriyanto Dewo dengan sangat realistis dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Diceritakan Baskara atau Ara yang nghak sengaja bertemu dengan Lea. Pertemuan itu pada suasana duka, disebabkan Ara berniat menghadiri pemakaman seseorang yang dekat dengan dirinya. Tetapi di hari yang sama, Ara juga perlu menghadiri acara pernikahan.
Meskipun baru kali pertama bertemu, Ara dan Lea saling bertanya, belajar, berbantah bahkan sampai menggugat hidup dengan kejujuran. Pertemuan Lea dan Ara membawa masing-masing tokoh yang merasa saling melengkapi. Meskipun, mereka sama-sama sadar, kalau pertemuan tersebut cuma sementara dan nggak tahu seperti apa akhirnya. Selain itu, sisi menarik dari film ini sendiri mengangkat genre perjalanan atau road movie yang diangkat Adriyanto Dewo pada karyanya ini.
“Nggak cuma romance, kita perlu perkuat genre road movie. Kekuatan film ini pemainnya karena karakter masuk ke pribadi masing-masing. Kita juga menciptakan dialog yang natural,” tandas sang sutradara. Bahkan, untuk bisa mendukung dialog yang natural itu, Adriyanto Dewo membebaskan para pemainnya mengeksplor percakapan di dalam film ini. Putri Marino disini lumayan tampil berani ketika memainkan adegan pada film ini. Terlebih ketika adegan ciuman dengan aktor Jourdy Pranata yang tampil di akhir trailer filmnya.
Mereka berdua pun bahkan saling terbuka ketika melakukan adegan tersebut. Selain itu, pada film yang diarahkan oleh Adriyanto Dewo ini menegaskan kalau keunikan film yang digarapnya itu merupakan terletak dari kekuatan karakternya. Karena itu, film dibintangi Jourdy dan Putri ini berusaha sekuat mungkin buat bisa mengambil tema yang nyambung kepada pengalaman banyak orang. Perlita Desiani, yang merupakan sang produser One Night Stand, mengatakan kalau rencana awal lokasi syuting di Tokyo ketika dua tahun lalu direncanakan.
Selain itu, Bali dan Lombok bahkan menjadi pilihan lokasi syuting. Sayangnya, disebabkan pandemi Covid-19 dan semua pembatasan aktivitas, maka dengan begitu Yogyakarta menjadi tempat yang dinilai sangat cocok. “Hanya akhirnya kami memutuskan Jogja, disebabkan Jogja selalu istimewa, sih, buat kami. Jogja memang banyak yang dapat diekspor juga buat lokasi. Secara tone dan warnanya cocok dengan ceritanya” ujar Adri yang dilansir dari brilio net.
Film One Night Stand (2021) mengangkat lokasi di Yogyakarta in untuk tahap produksi yang dibutuhkan oleh pemain dan kru buat bisa menyelesaikan syuting cuma dalam 10 hari saja. Menurut Perlita Desiani, yang merupakan sang produser One Night Stand (2021), seharusnya mereka mulai pra produksi saat bulan Juli 2021. Namun dikarenakan PPKM, maka terpaksa harus berhenti. Sementara saat di bulan Agustus 2021, barulah mereka mulai melakukan workshopnya. Tertarik buat menyaksikan film ini?