Fmoviz.com – Serial drakor Move to Heaven telah diterbitkan melalui layanan streaming Netflix pada 14 Mei 2021 silam. Drama ini diarahkan oleh sutradara Kim Sung Ho yang merupakan kolaborasi dengan penulis naskah ternama Yong Ji Ryeon dalam serial pertamanya. Lee Jee Hoon, Tang Joon Sang turut membintangi serial ini. Diketahui memuat kisah nyata dari sebuah kejadian runtuhnya Mall Sampoong. Tragedi itu terjadi pada tahun 1995 mengakibatkan sebanyak 500-an orang meninggal dunia karena kejadian ini.
Sementara itu 937 lainnya mengalami luka-luka ringan dan berat. Siap menyentuh sisi kemanuasiaan siapa saja dengan alur cerita hangat penuh haru serta pelajaran hidup mampu dipetik sepanjang penayangannya tersebut. Hal ini bisa dibuktikan oleh kesan penontonnya. Melalui situs IMDb, Move to Heaven sukses mengantongi skor sebesar 8,7. Sementara situs MyDramaList mencapai angka 9,2.
Siapa yang tidak menarik terhadap drakor Move to Heaven, sebab ratingnya saja membuat kita penasaran buat menyaksikannya. Nah sebelum menyaksikannya maka ada baiknya menyimak terlebih dahulu sinopsis dari serial diangkat dari esai berjudul Things Left Behind ditulis Kim Sae Byul, sebagai berikut ini :
Sinopsis Move to Heaven
Dikisahkan pria bernama Geu Ru (Tang Joon Sang) merupakan seorang laki-laki dengan sindrom asperger menjalankan bisnis jasa pembersih yang mengalami trauma Move to Heaven dengan ayahnya yakni Han Jeong Woo (Ji jin Hee). Profesi digelutinya dengan ayahnya itu, Geu Ru bertugas untuk membereskan barang orang yang telah tiada. Mereka juga mengatakan pesan belum sempat dilontarkan terhadap orang terdekat ditinggalkannya itu. Tapi di suatu hari, Gae Ru mendapatkan musibah sebab sang ayah meninggal dunia dan meninggalkan dirinya sebatang kara.
Untungnya, paman belum sempat dia temukan seumur hidup yakni Sang Gu (Lee Je Hoon) menghampirinya dan menjadi sosok pelindung untuknya. Pamannya itu orang yang dingin, dia sering membuat masalah dan bahkan sempat dijebloskan kedalam penjara. Awal mulanya menolak buat menjadi wali Gae Ru menggantikan kakaknya tersebut. Namun karena peran barunya itu akhirnya dia menerima.
Gee Ru dengan pamannya melanjutkan bisnis serta kembali mengelola Move to Heaven. Tidak cuma berhadapan bersama kisah-kisah kematian saja mampu menguras air mata. Melainkan San Gu juga harus menghadapi luka dan traumanya tersendiri.
Mengangkat isu sosial di Korea
Penulis skenario dari drama bertajuk Move to Heaven, Yoon Ji Ryun melalui wawancaranya menyatakan kalau dia sangat sedih saat mengerjakan proyek ini. Pasalnya tak cuma mengangkat profesi unik saja melainkan kisah orang-orang mati sendirian dan terabaikan digambarkan juga di dalamnya. Sama halnya dengan aktor Lee Je Hoon menyatakan kalau kejadian di drakornya tersebut tidak lepas dari isu sosial sungguhan di penduduk Korea. Seperti kekerasan dalam rumah tangga, perjudian, perundungan dan isu sosial lainnya.
Adaptasi kisah nyata
Seperti telah kami sebutkan diatas sebelumnya, bahwa cerita Han Jeong Woo melalui drakor ini menjadi petugas penyedia jasa pembersih yang mengalami trauma berat menghadapi barang-barang mendiang kliennya itu benar-benar dijalankan oleh Kim Sae Byul. Kim Sae Byul sosok orang Korea pertama menggeluti pekerjaan ini mempunyai perusahaan tersendiri yakni Biohazard.
Menawarkan jasa membersihkan kediaman untuk para korban bunuh diri, kematian tidak pernah diketahui dan pembunuhan. Pemilik bisnis mulia satu ini menyatakan juga kalau dirinya sering mengantongi permohonan jasa pembersihan dari keluarga korban yang tidak berani, tidak sampai hati membersihkan hal-hal yang ditinggalkan dan mengalami trauma.
Untuk itu drakor Move to Heaven mengangkat genre kisah keluarga, benar-benar akan menguras perasaan penontonnya. Dan bisa membuat penonton jadi lebih bersyukur terhadap keberadaan anggota keluarga. Drakor ini juga kental sekali akan cerita yang memilukan terhadap kehidupan keluarga. Tang Joon Sang menjadi Geu Ru sangat mendalami perannya tersebut sampai terlihat begitu nyata seperti apakah penderita sindrom Asperger kesulitan buat beradaptasi. Sama halnya seperti Joo Sang memainkan perannya natural sekali, bahkan gaya bicaranya khas seperti orang mengalami disable. Hal itulah membuat penonton lebih mengetahui seperti apakah penderita Asperger berkomunikasi.