fmoviz.com – Menulis film Air merupakan pengalaman yang menyenangkan namun juga membutuhkan usaha yang tak kalah keras bagi penulis Alex Convery. Itu adalah impiannya untuk membuat film panjang pertamanya sebagai penulis skenario, disertai dengan nuansa sesuatu yang ia cintai sejak lama. Namun, mencapai tujuannya tak mudah. A The Last Dance pada 2020, yang membuat ia penasaran tentang proses Nike dalam bekerjasama dengan Jordan. Segala cemas dan rasa antusiasnya untuk menuliskan film itu pun tak hilang, meskipun dia tidak punya jaminan atas produksi film tersebut.
“Saya tidak tahu apakah skrip ini akan dijadikan film pertama yang diproduksi atau menjadi gagal. Saya kembali ke titik awal,” kata Convery, “Kami benar-benar menjalankan ini secara bertanggung jawab,” kata dia. Ben [Affleck] berulang kali menyatakan di pertemuan pertama, “Kita tak akan membuatnya tanpa persetujuan Michael.” Oleh karena itu, persetujuan Michael diperlukan untuk mengerjakannya dengan benar. Convery mengakui bahwa situasinya sangat mirip dengan Sonny Vaccaro (Matt Damon) yang dengan tegang menunggu keputusan final dari keluarga Michael Jordan untuk Nike.
Namun, ia tetap percaya pada instingnya dan mulai menulis cerita tanpa merasa ragu. Atas nama ‘kecintaan’, Convery memulai proses penulisan Air meskipun ada orang lain yang sudah mengatakan mungkin hasilnya sia-sia. Seperti halnya Vaccaro yang berusaha keras membujuk keluarga Michael Jordan di tahun 1984, Convery melakukan hal yang sama. Dia juga berkomentar tentang firasatnya untuk melihat bahwa itu bisa menjadi sesuatu, meski dia tertawa karena akan terlalu vulgar untuk dikatakan.
“Saya punya firasat! Saya tahu ini bisa jadi sesuatu!” kata Convery dengan nada tertawa. “Aku berpikir, ‘Hei, aku tak bisa menuliskannya secara terbuka, tapi aku bisa menyeludupinya,'” kata Convery. “Aku tahu agen atau manajer saya akan bilang jangan tulisnya, jadi aku harus pintar-pintar. Jadi aku hanya melihat film dan di sana ada ide-ide yang bagus. Aku tak ingin menuliskannya tapi aku punya kewajiban untuk membagikan isinya karena tak ada orang lain yang tahu.” Film Air bercerita tentang Sonny Vaccaro (Matt Damon),
seorang pekerja divisi bola basket Nike yang ditugaskan untuk mencari atlet muda yang nantinya bisa bekerja sama dengan perusahaan itu. Sepanjang tahun 1980-an, Nike tidak memiliki nama yang besar dalam sepak bola basket. Merek ini hanya populer di kalangan atlet lari dan sudah tertinggal terlalu jauh dengan Adidas dan Converse yang berhasil menarik kerja sama dengan atlet NBA legendaris seperti Magic Johnson dan Larry Bird. Tetapi, ketika Sonny Vaccaro menemukan Michael Jordan, ia diyakini punya bakat yang istimewa tanpa ada bandingannya hingga beberapa generasi.
Ia membuat semangat baru bagi Nike untuk meluncurkan divisi basket dan terwujudlah sampai saat ini. Air adalah sebuah film biopik yang mengangkat kisah nyata di balik sejarah brand Nike meneken kontrak bisnis dengan sang atlet pemula NBA, Michael Jordan. Kerja sama itu melahirkan sepatu Air Jordan, lini sepatu bola basket sangat ikonis kolaborasi Nike dan Michael Jordan yang mana menjadi pemain NBA terbaik untuk di sepanjang masa. Ada sedikit sinopsis dari film berjudul Air ini, berikut ini:
Sinopsis Air
Film Air adalah kisah Sonny Vaccaro (Matt Damon), yang menjabat sebagai manajer divisi bola basket Nike saat perusahaan ini berusaha untuk mencari atlet muda. Pada waktu itu, Nike hanya dikenal sebagai produsen sepatu lari, dan tidak terkenal di ranah sepatu bola basket. Karena hal ini, divisi bola basket perusahaan tersebut tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Nike sempat berhadapan dengan banyak kompetisi dari Adidas dan Converse yang telah bekerja sama dengan atlet NBA legendaris,
seperti Magic Johnson dan Larry Bird. Saat Michael Jordan dipromosikan oleh Sonny Vaccaro untuk menjadi bagian dari produk Nike, Sonny memiliki tujuan yang besar untuknya. Namun, ia harus melalui beberapa tantangan bisnis di divisi bola basket Nike agar mimpinya terwujud. Ia perlu berani mengambil risiko dengan menaruh seluruh modal ke satu pemain untuk memenuhi aspirasinya.